Tandus bumi indah
Meski cuma perang dan merah
Langit biru tiada membeku
Rumput hijau tiada kaku
Dan angkasa
Bagai sendawa, tiada sendu
Budi itu
Suatu bicara
Jua citra
Dalam tingkah gema
Pada waktu bisa
Merobek seluruh alam buana
Jujur hatimu menyampai senyum
Dan gerakmu
Juga tangismu
Dalam hilai tawa engkau selindung
Gemersik suara engkau mengalun
Kalam Tuhanmu Yang Maha Santun
Terkadang sumpah tiada sempadan
Pada cerca, bukan sekadar teman
Kasar pekerti
Hilang toleransi
tiada lagi harga diri
Tiada bumbung apresiasi
Tiada hati,
Sekadar nafsu nafsi
Lihatlah dunia dengan mata
Yang terang ceria
Dan engkau kan tahu
Jiwa mana yang bakal
Kausambut
kemas dan erat
Buat nadimu yang baru taat
Selepas fana sumbat
Setiap ruang yang ketat
Berbudikah dirimu wahai penyantun?
Saturday, October 4, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment